• Berkarya Melalui Tulisan

    Lintas Jakarta Sore - MPNI, dengan tema berkarya melalui tulisan

  • MPNI

    Satukan Bangsa Bersama Media Bangsa Yang Satu Bangsa Indonesia

  • Pimred MPNI

    Pimpinan Redaksi Media Padjajaran Nusantara Indonesia

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan dan Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Prestasi Di Sekolah Nabila Zalianti Safitri, Putri Babinsa Bumiayu Brebes Wakili Jateng Dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Manado

0 Komentar

Prestasi Di Sekolah Nabila Zalianti Safitri, Putri Babinsa Bumiayu Brebes Wakili Jateng Dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Manado

MPNI - Brebes – Provinsi Jawa Tengah mengirimkan sekitar 66 pelajar yang berprestasi untuk berkompetisi dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA/MA sederajat, tingkat Provinsi Tahun 2019 yang akan digelar di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mulai 30 Juni sampai 6 Juli 2019 mendatang.

Nabila Zalianti Safitri (17), anak ketiga dari Serma Bambang, Babinsa Koramil 08/Bumiayu Kodim/0713 Brebes dan siswi SMAN 1 Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ukir prestasi membanggakan dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN)  SMA/MA sederajat tingkat Jawa Tengah. Selanjutnya, kedua pelajar ini, akan berlaga dalam Mata Pelajaran (Mapel) bidang Geografi bersama 6 rekan lainnya mewakili Jawa Tengah dalam ajang OSN Tingkat Nasional. 

Dandim 0713/Brebes, Letkol Inf Faisal Amri, S.E., saat menerima kunjungan Nabila Zalianti Safitri dalam rangka pamit di ruang kerjanya Makodim 0713/Brebes mengungkapkan, “Saya berharap untuk Kabupaten Brebes kedepan dapat mengirimkan wakilnya untuk membela provinsi Jawa Tengah dalam ajang OSN 2020. Karena itu, merupakan sebuah prestasi serta kemajuan tersendiri bagi pendidikan di kota bawang merah Brebes ini,” ungkapnya, Selasa siang (25/6/2019).

Dandim berharap, kelak akan muncul para teknokrat yang menguasai teknologi dan akan mengisi teknostruktur guna memajukan bangsa dan wilayah khususnya.

Sementara itu, Serma Bambang orang tua Nabila mengatakan, untuk mendapatkan tiket ke tingkat provinsi, putrinya juga harus mengikuti OSN tingkat Kecamatan dan Kabupaten terlebih dahulu. "Nabila disahkan Plt. Disdik dan Kebudayaan Jateng, Sulistyo, S.Pd, MM, sebagai salah satu wakil Geografi pasca berlaga dalam ajang OSN Provinsi yang diselenggarakan dari tanggal 8-11 April 2019 lalu", terangnya. 

“Alhamdulillah putri kami juara kedua dalam OSN SMA/MA Mapel Geografi tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Purwokerto pada 27 Februari lalu,” ungkapnya.

Diketahui, Jawa Tengah silih berganti bersama Provinsi DKI Jakarta, dan Jawa Timur dan Banten menjuarai event tahunan ini. Jawa Tengah, pemegang 10 kali juara umum OSN tingkat nasional tingkat SD, SMP, SMA sederajat ini, terakhir kali keluar sebagai juara kedua OSN yang diselenggarakan di Pekanbaru, Riau (7/7/2017).

Untuk jumlah peserta yang datang ke Sulawesi Utara diperkirakan sebanyak 1.100 siswa/siswi. OSN kali ini akan memperlombakan 9 mata pelajaran yaitu kimia, geografi, informatika, biologi, ekonomi, kebumian, fisika, matematika dan astronomi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, dijadwalkan akan membuka di Grand Kawanua Convention Center (1/7/2019). litbangMPNI

Read More »

Tak Ada Guru dan Minim Prasarana, Babinsa Mengajar Puluhan Anak Putus Sekolah Di Daerah Terpencil

0 Komentar

Tak Ada Guru dan Minim Prasarana, Babinsa Mengajar Puluhan Anak Putus Sekolah Di Daerah Terpencil

Kekurangan tenaga pengajar dan sarana pendukung dirasakan sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar di daerah terpencil. Tenaga pengajar atau guru merupakan komponen terpenting yang harus ada di dalam proses belajar-mengajar di sekolah selain siswa itu sendiri. Seperti yang terjadi di Desa Funanayaba, Kec Werinama, Kab Seram Bagian Timur (SBT). Desa Funanayaba merupakan sebuah Desa terpencil yang terisolasi tanpa ada  akses jalan raya.

Terdapat sebagian besar putra-putri masyarakat Desa Funanayaba t tidak bersekolah karena selain tidak ada guru juga minimnya sarana dan prasarana pendukung seperti gedung serta buku pelajaran yang dimiliki sekolah. Selain itu animo masyarakat untuk bersekolah masih sangat rendah.

Hal inilah membuat Bintara Pembina Desa (Babinsa ) Desa Funanayaba Serka La Adam memberikan pelajaran di Sekolah Persiapan SD Funanayaba. Kegiatan ini sebagai salah satu pembinaan teritorial dari satuan Komando Kewilayahan kepada warga masyarakat yang berada di desa terpencil, dengan dibekali buku petunjuk dari guru lainnya.

Serka La Adam memberikan materi pelajaran sesuai dengan buku petunjuk yang diberikan agar tidak keluar jalur dari materi pelajaran yang diajarkan. 

“Sebagai seorang Babinsa, saya merasa terpanggil untuk berbagi ilmu kepada para siswa di sekolah tersebut, saya harus tahu keluhan yang di rasakan warga Binaan saya,”ujarnya.

Menurut Babinsa Desa Funanayaba itu, bahwa keadaan siswa-siswi di sekolah pedalaman sangat jauh berbeda dengan siswa-siswi di perkotaan.

“Ini adalah potret umum siswa-siswi di pedalaman yang memang sangat memprihatinkan,” ungkapnya.

Saat ini SD tersebut baru memiliki  3 kelas dengan jumlah murid sebanyak 27 orang terdiri dari Kelas 1 sebanyak 11 Orang, Kelas 2 sebanyak 9 orang  dan kelas 3 sebanyak 7 Orang. 

Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk membuat sekolah Dasar  persiapan dengan mendatangkan 1 orang tenaga  guru honorer. Sebelumnya ada satu guru honorer yaitu lbu Jamila.

“Menyikapi hal ini maka kami akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten SBT  agar dapat memenuhi dan mendukung kebutuhan di Sekolah SD Funanayaba ini” ujar La Adam.(Pendam16/litbangMPNI)

Read More »

Menpar Arief Yahya Bawa Tiga Program ke FITUR Madrid 2019

0 Komentar



Menpar Arief Yahya Bawa Tiga Program ke FITUR Madrid 2019

Madrid, 23 Januari 2019— Mobile Positioning Data (MPD), Sustainable Tourism Program (STD-STO-STC) dan Homestay-Desa Wisata. Jadi program yang diunggulkan Menteri Pariwisata Arief Yahya beserta rombongan di Feria Internacional de Turismo (FITUR) Madrid, Spanyol, 23-27 Januari 2019.

FITUR Madrid 2019 merupakan pameran industri pariwisata terbesar ketiga dunia, setelah ITB Berlin dan WTM London. Tentu, selain ordinary program yang selalu dilakukan di setiap travel mart, yakni membawa industri untuk sales mission, table talk, business matching di Pavilion Wonderful Indonesia.

Program Pertama, menduniakan MPD yang diyakini sebagai cara terbaru menghitung jumlah wisatawan mancanegara dengan teknologi digital. Karena dikerjakan dengan teknologi, maka MPD bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 30-31 hari sebulan, 12 bulan setahun non stop. Jauh lebih up to date, dari pada survei atau bahkan sensus.

“Jauh lebih akurat, lebih mudah, lebih murah, dan tidak ada campur tangan manusia,” kata Menpar Arief Yahya.

MPD, Kata Menpar Arief, prinsipnya adalah pergerakan mobile cellular sama dengan pergerakan orang. Setiap ponsel, punya identitas, yang kerap dinamai Internet Protocol (IP), selain nomor teleponnya. Signal ponsel akan ditangkap oleh BTS atau mobile antena meskipun tidak melakukan pembicaraan ataupun mengirim teks.

“Dari ini kami bisa mendapatkan data yang akurat, bukan hanya jumlah, tetapi juga profile data pengunjung, lama tinggal, frekuensi berkunjung, sampai ke negara originasi atau asal negaranya mana,” ujar Menpar Arief.

Semua sudah mechine to mechine, secara otomatis dicapture data oleh alat dengan teknologi selular. Indonesia sudah menguji coba teknik baru ini sejak 2016, dan sudah diasistensi bersama UNWTO.

“Saya meyakini teknologi ini bisa diterapkan di seluruh dunia, dan UNWTO sudah mengakuinya. Kami sudah berkali-kali berdiskusi dan FGD dengan UNWTO, terutama yang expert di teknologi. Dan mereka merekomendasi sebagai cara baru dalam tourism statistics,” ungkap Menpar Arief.

*Kedua,* adalah soal komitmen Indonesia dalam mengembangkan konsep Sustainable Tourism Development (STD), Sustainable Tourism Observatory (STO), dan menuju Sustainable Tourism Certification (STC). Selama tiga tahun terakhir, Kemenpar cukup getol membangun konsep pengembangan Pariwisata berkelanjutan itu.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan STD, sejak 2016, melalui SK Menpar nomor 14/2016. Lalu membangun 5 model STO, yang menjadi bagian dari UNWTO. Indonesia merupakan Negara kedua se Asia Pasifik, setelah China yang membangun STO,” jelasnya.

Ke-5 STO yang masuk dalam network INSTO itu adalah: Pangandaran (bersama ITB Bandung), Sleman Jogjakarta (dengan UGM), Sasaot Lombok (dengan Universitas Mataram), Samosir (dengan Universitas Sumatera Utara), dan Sanur Bali (dengan Universitas Udayana).


Setelah 5 lokasi berjalan, kini dikembangkan 7 titik lagi, yang semua berada di kawasan yang sedang dikembangkan sebagai 10 Bali Baru, atau 10 Destinasi Prioritas. Diantaranya, Tanjung Lesung Banten (dengan Universitas Indonesia), Tanjung Kelayang Belitung (dengan IPB Bogor), Kepulauan Seribu Jakarta (dengan Universitas Pancasila), Bromo Tengger Semeru – BTS (dengan Unair Surabaya), Labuan Bajo Komodo (dengan Universitas Flores), Wakatobi Sultra (dengan Universitas Hasanuddin Makassar) dan Morotai Maluku Utara (dengan Universitas Khairun).

Tahap berikutnya, kata Menpar Arief Yahya, Kemenpar membentuk ISTC – Indonesia Sustainable Tourism Council, untuk menyusun guidelines dan program sertifikasi. Kemenpar menggandeng GSTC, membuat – Training of Trainners, dan mengeluarkan sertifikat Pariwisata berkelanjutan.

Ketiga, lanjutnya, adalah program homestay-desa wisata. Ada 17.508 pulau dan 75.000 desa di Indonesia. Kemenpar bersama Kemendes menargetkan 2000 desa wisata di Tahun 2019 dimana tahun 2018, baru 1.734 desa. Tahun 2019 ini mentargetkan 10.000 homestay di 10 destinasi prioritas. Selama 2017-2018, sudah menyentuh di 2.938 homestay. Diantaranya, mengubah menjadi homestay 2.640 unit, merenovasi 203 unit, dan membangun baru 95 unit.  


Pengembangan homestay dan desa wisata itu akan semakin memperkuat bahwa Pariwisata itu dampak ekonominya menetes sampai ke bawah. Persis dengan visi Presiden Jokowi, juga inline dengan konsep UNWTO dalam mendefinisikan sustainable tourism development.

“Saya sering menggunakan istilah ECE – Environment, Community, dan Economic Value. Atau dengan bahasa yang lebih mudah 3P, Planet People Prosperity,” ungkap Arief Yahya.(litbang)

Read More »

MOTO

MEDIA PADJAJARAN NUSANTARA INDONESIA
SATUKAN BANGSA BERSAMA MEDIA, BANGSA YANG SATU BANGSA INDONESIA
Alamat : Jalan Pembangunan III No.16 Jakarta Pusat TLP. 0838 7549 4989 - 0815 1706 1151