Program lintas rezim, Minimum Essential Force (MEF) alias program penguatan militer Indonesia, terus berjalan.
Program lintas rezim, Minimum Essential Force (MEF) alias program penguatan militer Indonesia, terus berjalan.
Dan saat ini sedang mempersiapkan diri menuju lepas landas MEF jilid tiga di awal tahun 2020 mendatang. Salah satu matra yang menggeliat memperkuat teknologi alutsista dan posturnya adalah TNI AU.
KSAU memberikan informasi rinci dan jelas tentang program penguatan tentara langit kita. Di sisa perjalanan MEF jilid dua yang berakhir Desember tahun ini, TNI AU sedang menyelesaikan beberapa program pembangunan postur misalnya peresmian Skadron 33 angkut berat Hercules di Makassar dan Skadron 27 angkut sedang CN235 di Biak. Skadron 9 Helikopter di Jayapura, Skadron UAV di Timika dan Skadron jet tempur di Kupang menyusul.
Kekuatan angkatan udara sebuah negara adalah marwah kedaulatan. Maka selayaknya kekuatan angkatan udara kita dikembangkuatkan untuk menjunjung marwah itu. Penjelasan KSAU di hari ulang tahun TNI AU tanggal 9 April 2019 yang lalu memberikan asupan informasi yang menyegarkan. TNI AU tahun 2024 akan muncul sebagai kekuatan yang bermartabat lengkap dengan teknologi network centric warfare.
Untuk menuju kesana sedang disiapkan infrastruktur hardware dan software. Pontianak AFB dan Kupang AFB akan diisi masing-masing 1 skadron jet tempur dengan kandidat terkuat F16 Viper. Pangkalan AU Iswahyudi, Pekanbaru dan Natuna akan diperkuat dengan Detasemen Hanud Oerlikon Skyshield. Ibukota Jakarta akan dilindungi dengan satuan peluru kendali darat ke udara jarak sedang NASAMS.
Berbagai jenis alutsista canggih yang segera mengisi inventori tentara langit kita adalah 5 pesawat Hercules type J, 6 pesawat intai amfibi multi guna, 9 pesawat Casa 212, 6 radar GCI, 1 radar medium, 1 radar pasif, 36 rudal AMRAAM, 8 Helikopter Cougar, 11 jet tempur Sukhoi SU35, 6 UAV, 2 battery NASAMS. Semuanya dipesan di MEF periode sekarang, barangnya mulai berdatangan tahun depan.(Adi G/litbangMPNI)
0 Komentar: