Komandan Kodim 0824/Jember, Saat Menjemput Pejuang Mastip Usai Pertunjukkan Drama Kolosal Perjuangan, Tidak Sebanding Dengan Langkah Kakinya Untuk Perjuangan Bangsa Ini
Komandan Kodim 0824/Jember, Saat Menjemput Pejuang Mastip Usai Pertunjukkan Drama Kolosal Perjuangan, Tidak Sebanding Dengan Langkah Kakinya Untuk Perjuangan Bangsa Ini
MPNI - JEMBER – Suasana Upacara Detik Detik Proklamasi Kemerdekaan RI saat masa persiapan dihibur oleh Drama Kolosal Perjuangan yang dimainkan oleh Teater Gunung Sepikul SMAN Pakusari dan SMP Negeri Silo yang biasa memainkan drama kolosal perjuangan seperti ini.
Pada drama kolosal perjuangan tersebut mengisahkan perjuangan melawan penjajah Jepang, suasana heroik benar-benar tergambar bagaimana masyarakat dan tentara berjuang merebut dan mewujudkan kemerdekaan RI, disitu juga digambarkan bagaimana penyiksaan , penindasan yangbdilakukan oleh penjajah.
Hingga digambarkan bagaimana pejuang mampu menumpas pemjajahan dan mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia, hingga diproklamasikannya Kemerdekaan Indonesia pada 17/08/1945.
Menjelang akhir pertunjukannya muncul saksi sejarah perjuangan Bangsa Djoko Pramoedito kakek yang berusia sekitar 90 tahunan ini, merupakan veteran Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP), karena anggotanya dulu kebanyakan pemuda yang dipanggil Mas, maka lebih dikenal dengan Mastrip, yang menumen perjuangannya dapat kita jumpai di jalan raya perbatasan antara Jember-Bondowoso.
Kondisi Kakek pejuang tersebut memang tidak segagah dahulu, namun beliau masing menyempatkan hadir menyaksikan peringatan HUT Ke 74 Kemerdekaan RI, meskipun jalannya harus menggunakan alat bantu, namun kakek ini tidak mau dipapah atau digendong saat beberapa t anggota TNI menawarkan untuk digendong, beliau mau jalan sendiri meskipun pelan-pelan, hingga Komandan Kodim 0824/Jember Letkol Inf Laode M Nurdin berindisiatif menjemput beliau, untuk membantu berjalan menuju tengah lapangan alun-alun menerima medali penghargaan dari Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR didampingi Wakil Bupati Drs A Muqid Arif.
Tampak dalam prosesi menerima medali penghargaan, dan dipasangkan topi Ublang khas Pandhalungan Jember oleh Komandan Kodim 0824/Jember Letkol Inf Laode M Nurdin, Wakil Bupati Jember Muqiet Arief juga menunjukkan rasa haru, dan turut menyusul Dandim untuk menjemput mantan tentara yang disebut Mastrip tersebut.
Saat diwawancarai awak media dan ditanyakan mengapa Komandan Kodim 0824/Jember menjemput veteran pejuang terebut, lebih lanjut Letkol Inf Laode M Nurdin menegaskan, bahwa apa yang saya lakukan ini spontanitas, panggilan nurani, sebagai bentuk penghargaan saya kepada Veteran. Kita bisa menghirup udara segar (kemerdekaan ini) karena mereka. Jadi saya sangat mencintai veteran,’ kata Dandim yang akrab dipanggil Laode ini, usai kegiatan upacara kemerdekaan.
Pria yang baru 3 hari menjabat sebagai Dandim 0824 Jember ini menyampaikan, apa yang dilakukannya sebagai bentuk penghormatan kepada veteran, dan terkait menghargai atau menghormati sudah pernah dilakukannya. Seperti saat saya menjabat Dandim di Surabaya Timur, sebelum saya di (Jember) sini, kita manjakan beliau-belaiu, kita inap Hotel beberapa hari dan sebagainya. Saya dan kita semua harus menghargai jasa-jasa beliau. Apalagi bukti sejarah di hadapan kita, dihadapan saya sendiri. Saya bahagia bisa bertatap muka langsung dengan beliau,” ungkapnya.
Sehingga aksi kecil yang dilakukannya tadi sebagai bentuk kecintaan saya kepada veteran. Saya Juga memohon doa restu, agar bisa bermanfaat bagi masyarakat Jember, cuman menjemput beberapa meter, tidak sebanding dengan langkah kakinya untuk perjuangan bangsa ini,” sambungnya.
Menurut Laode, kepada siapapun orang tua harus kita hormati apalagi veteran khususnya terkait kemerdekaan. “Kitalah yang harus menjemputnya, karena saya sangat antusias, peduli dan openi (dirawat).
Terkait dengan pembinaan generasi muda, Letkol Inf Laode M Nurdin menerangkan Bagi generasi muda, ya kita perbanyak wawasan bela negara. Juga harus sinergitas stakeholder yang ada, kemudian tokoh-tokoh agama dan budaya dan semua elemen, sehingga tidak mudah terpengaruh radikalisme dan hal-hal negatif lain,” tandasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Bupati Jember Faida menyampaikan, bahwa dengan perayaan kemerdekaan ini, patut disyukuri. “Kita sangat terharu ya, dari drama kolosal tadi, dan juga saksi sejarah yang masih hidup. Kita patut bersyukur tidak mengalami masa-masa peperangan meraih kemerdekaan. Kita berada di negara aman, dan dihadiahi Pancasila,” tandasnya. (Siswandi)
0 Komentar: