Ini Dia UMKM Ekonomi Kreatif Binaan Polsek Jatipurno
Ini Dia UMKM Ekonomi Kreatif Binaan Polsek Jatipurno
MPNI - Wonogiri - Dikenal sebagai kota gaplek, Kabupaten Wonogiri tentu identik dengan nasi tiwul. Olahan singkong tersebut lazim ditemukan di pelosok daerah di kabupaten terluas no 2 se Jawa Tengah tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu popularitas nasi tiwul menurun, generasi millenial di Kabupaten Wonogiri lebih familiar dengan nasi beras.
Adalah seorang pria bernama Davig Prasetyo Yudantono (31) warga Dusun Sanjan RT 1 RW 2 Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo yang sejak tahun lalu berhasil membuat inovasi dengan membuat olahan makanan ringan dengan bahan dasar tepung gaplek. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai Perangkat Desa Kebonagung tersebut membuat keripik brownis tiwul Arjuna dengan 4 rasa yakni oreo, kacang, chocohip dan keju.
Ditemui di rumahnya yang juga merupakan tempat pembuatan makanan ringan tersebut, Selasa (1/10) dia menceritakan tentang keinginannya meningkatkan harga jual singkong di Kabupaten Wonogiri.
"Jika harga singkong bagus para petani akan bersemangat menanamnya dan kita tidak perlu membeli singkong dari luar Kabupaten Wonogiri," jelasnya.
Selain hal tersebut, pemberdayaan masyarakat sekitar juga akan menjadi perhatiannya.
"Ketika nanti usaha ini menjadi besar, maka masyarakat juga akan terlibat dalam rangka meningkatkan taraf hidup," ungkapnya. Sejauh ini menurutnya, dia telah memiliki 7 agen yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Wonogiri dan 1 agen di Kabupaten Madiun.
"Dijual dengan harga 13 ribu rupiah per bungkus, tiap bungkus beratnya 100 gram, jika ingin menjadi reseller tentu harganya beda bisa menghubungi kami di nomer 0857-2859-0441," ungkapnya.
Dengan rasa manis dari bubuk coklat, keripik brownis tiwul tersebut cocok jika disajikan sebagai teman minum kopi ataupun teh.
Davig berharap pemerintah daerah memberikan perhatian bagi pelaku UMKM di Kabupaten Wonogiri.
"Semoga di setiap tempat wisata di Kabupaten Wonogiri ada tempat khusus yang menyajikan oleh-oleh khas Wonogiri sehingga para pelaku UMKM bisa menitipkan produk mereka," tegasnya.
Sementara di Dusun Tandan RT 23 RW 4 Desa Tawangrejo, Kecamatan Jatipurno, inovasi dari seorang guru Wiyata Bakti bernama
Deby Suratno (37) melahirkan produk olahan singkong berhasil membuat tiwul crispy, getes tiwul, brownis tiwul dan tiwul instan dengan merk Mas Deby.
Deby memulai membuat olahan singkong kreatif tersebut sejak Februari 2018.
"Berawal dari tuntutan kebutuhan hidup akhirnya saya memutar otak bagaimana cara menambah penghasilan akhirnya terciptalah aneka produk berbahan dasar singkong tersebut," katanya.
"Tiwul crispy memiliki 10 varian rasa, dijual dengan harga 10 ribu rupiah per bungkus dengan berat 100 gram, begitu juga dengan getes tiwul, jika ingin menjadi reseller bisa menghubungi kami di nomer 0856-2532-432," sambungnya.
Deby bersama Davig dalam waktu dekat akan mengadakan pameran di Pusat Grosir Solo (PGS), hal tersebut tentu merupakan sarana promosi disamping aktifitas promosi di sosial media.
Sebagai mitra masyarakat Polsek Jatipurno dalam hal ini Humas Polsek Jatipurno yang digawangi Aiptu Mustafa Sri Agung sangat mendukung kiprah kedua pria kreatif tersebut, bahkan dengan skill IT yang di miliki melaksanakan promosi online dan dengan kesupelannya dalam bergaul dengan of line di masyarakat dan mitranya.
Dalam kesempatan tersebut Kapolsek Jatipurno Iptu Edi Hanranta, SIP sangat mendukung kiprah dari Kasi Humasnya yang selalu dan peduli dengan keluhan warganya.
"Apalagi Aiptu Mustafa itu sendiri mantan Ketua Karang Taruna di Desa Jatisrono selama 2 periode, jadinya dia lebih tahu apa yang akan dilakukan untuk generasi muda dalam mencapai kesuksesan dalam berkarya dan berusaha, "tuturnya.//Must/litbangMPNI
0 Komentar: