Dentuman Meriam Artileri Korps Marinir TNI-AL Hancurkan Pertahanan Musuh.
Dentuman Meriam Artileri Korps Marinir TNI-AL Hancurkan Pertahanan Musuh.
www.mediapadjajaran.com - Dispen Kormar (Situbondo). Prajurit Resimen Artileri 2 Marinir melaksanakan menembak senjata berat, Meriam Howitzer 105 MM, Roket MLRS Vampire serta menembak meriam Arhanud BPV2 dan PKT dalam Latihan Satuan Lanjutan (LSL) II aspek Laut dan Darat Tahun 2021 di Pusat Latihan operasi Amfibi Korps Marinir, Asembagus Situbondo, Jawa Timur, Rabu (15/09/2021).
Pada latihan LSL II tahun 2021 tersebut, Resimen Artileri 2 Marinir melibatkan dua Baterai kesenjataan
tempur diantaranya satu Baterai Armed yaitu meriam Howitzer 105mm, Roket MLRS Vampire yang di pimpin oleh Lettu Mar Iswanto, dan satu Baterai BPV 2 Arhanud yang di pimpin oleh Lettu Mar Daryanto
Pada kesempatan latihan tersebut, Komandan Resimen Artileri 2 Marinir Kolonel Marinir Aris Budiadi, S.Pi., M.M., selaku pembina kesenjataan Artileri Korps Marinir mengatakan bahwa Kegiatan ini merupakan aplikasi Manlat setelah pelaks Gladi Posko Opsfib.
Materi Latihan dalam latihan menembak kesenjataan Artileri Korps Marinir TNI Angkatan Laut yaitu diawali
dengan pendaratan amfibi menggunakan Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (Kapa), prosedur perintah tembak, menentukan arah pokok, perintah tembak tembak tinjau, tembak pelaksanaan, dan koreksi hasil tembakan yang dilaksanakan oleh Baterai Armed Marinir.
Sedangkan untuk Baterai Arhanud Marinir laksanakan pentahapan pengendalian sistem pertahanan udara, pertahanan pantai dan mengamankan wilayah dari serangan udara secara aktif dengan menghancurkan, meniadakan atau mengurangi daya guna dan hasil guna (efektifitas dan efesiensi) serangan udara musuh yang menggunakan pesawat terbang maupun peluru-peluru balistik dan peluru-peluru kendali.
Selain itu, Pembina kesenjataan Artileri LSL juga menyampaikan bahwa dengan latihan ini diharapkan supaya seluruh prajurit Menart 2 Marinir besemangat dalam melaksanakan kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, jangan lupa mengutamakan faktor keselamatan sehingga latihan ini benar-benar “Zero Accdent” selalu menjaga dan membina kebugaran fisik dan mental, serta mengutamakan protokol kesehatan. Pungkasnya.(litbangMPNI)
0 Komentar: